Hi guys.... ketemu lagi nih sama gw, kali ini gw mau ngshare tentang test performance di Bank DKI.
Jadi kemarin adalah hari dimana gw mengikuti sebuah test disebuah Bank yaitu Bank DKI dan tesnya adalah test performance. Mungkin untuk lo" semua yang baru pertama kali dapet panggilan untuk test performance pasti bingung dong itu tuh tes apa. Nah sama seperti yang gw rasain kemarin gw bingung dan nervous bangeddddd...... nah akhirnya tiba lah pada waktunya dimana gw harus mengikuti tes itu, test performance itu adalah tes dimana lo harus memperkenalkan diri lo didepan semua calon pelamar, sebelumnya gw coba search di google apa sih tes performance itu nah akhirnya dapet lah gw dimana ada yg bilang tes performance itu yg dinilai adalah pertama dari segi penampilan lo rapi atau gak, dari cara lo berbicara, intonasi lo, tapiiii..... yg gw dapet dari pengalaman gw kemarin test performance itu adalah cukup dengan modal PD alias Percaya Diri !!! Mau lo ngomong belibet bangettttt kaya apapun itu semua gak mempengaruhi tapi cukup lo berlama-lama didepan dan apa aja lo omongin tentang diri lo eiiitttssss tapi dalam arti positive yah, pasti lo LOLOS. Intinya cukup lo modal "PD" itu semua akan membantu lo untuk LOLOS ketahap selanjutnya. Saran gw buat lo lo yg baru dapet panggilan untuk test performance gak usah nervous karena nervous cuma akan menghambat lo dan buatlah semudah mungkin untuk lo ngelakuin acting didepan penilai.
Mungkin itu aja kali ya pengalaman gw tentang test performance. Pokoknya untuk kalian para pencari kerja semangat terus pantang menyerah dan salam sukses.
Neneng Fadilah
Rabu, 24 Juni 2015
Rabu, 24 September 2014
Macam-macam pengambilan Keputusan manajemen
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar belakangi oleh adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hirarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang dibutuhkan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Mengindentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
· Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1. Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2. Keputusan Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
3. Keputusan Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
· MACAM – MACAM KEPUTUSAN MANAJEMEN
Oleh Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:
1. Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan, aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
· Sifat Keputusan Terstruktur:
1. Berulang-ulang
2. Rutin
3. Mudah dipahami
4. Memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian cuti, pengambilan tugas terakhir, dll
· Sifat Keputusan Semi Terstruktur:
1. Peraturan tidak lengkap
2. Sebagian structured dan sebagian unstructured
Contoh: Pemberian kredit, personalia, pemberian dana rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan, dll.
2. Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tidak terstruktur tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya.
· Sifat Keputusan Tidak Terstruktur:
1. Tidak berulang dan rutin
2. Tidak ada model untuk memecahkan masalah ini
3. Butuh intuisi
4. Tidak ada solusi langsung yang bisa dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup kompleks
5. Kebijakan yang ada belum menjawab
Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian di pecahkan. Berdasarkan lingkungannya perbedaan utama antara keputusan terstruktur dan keputusan tidak terstruktur ada dalam kaitannya dengan tingkat kejelasan yang harus ditangani manajer dalam mengambil keputusan. Terdapat empat posisi dalam skala tersebut adalah:
1. Dalam kondisi pasti atau kejelasan
Kejelasan artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentan hasildari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan. Hal-hal yang terjadi dalam pengambilan keputusan:
a. Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil yang dapat ditentukan dengan pasti.
b. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
c. Pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin terjadi.
e. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f. Menggunakan teknik penyelesaian/pemecahan melalui program linear, model transportasi, model penugasan, model inventori, model antrian, model network.
2. Dalam kondisi berisiko
Resiko artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belumlah pasti.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai alternatif yang tidak pasti adalah sebagai berikut:
a. Aternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti.
e. Pada kondisi ini ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f. Menggunakan teknik pemecahan konsep probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
3. Dalam kondisi tidak pasti atau ketidakjelasan
Ketidakjelasan/ketidakpastian adalah saat dimana manajer mengetahui tujuan mana yang ingin dicapai, tetapi informasi tentang alternatif dan peristiwa-peristiwa di masa depan tidak lengkap. Faktor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah harga, biaya produksi, volume, dan suku bangsa di masa depan yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ini adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
b. Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c. Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tsb.
d. Hal yang akan diputuskan biasaya relatif belum pernah terjadi.
e. Tingkat ketidakpastian dapat dikurangi dengan cara mencari informasi lebih banyak melalui riet atau penelitian penggunaan probabilitas subjektif.
f. Teknik pemecahannya menggunakan metode maximin, metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel)
4. Dalam kondisi konflik/ambiguitas
Ambiguitas sekitarnya adalah situasi paling sulit dalam pengambilan keputusan dimana tujuan-tujuan yang akan dicapai atau permasalahan-permasalahan yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif sulit ditentukan dan informasi mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia.
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik/ambiguitas adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Kepentingan dua atau lebih pengambilan keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b. Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut.
c. Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan.
1. Macam-macam Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar belakangi oleh adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hirarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang dibutuhkan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Mengindentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
· Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1. Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2. Keputusan Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
3. Keputusan Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
· MACAM – MACAM KEPUTUSAN MANAJEMEN
Oleh Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:
1. Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan, aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
· Sifat Keputusan Terstruktur:
1. Berulang-ulang
2. Rutin
3. Mudah dipahami
4. Memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian cuti, pengambilan tugas terakhir, dll
· Sifat Keputusan Semi Terstruktur:
1. Peraturan tidak lengkap
2. Sebagian structured dan sebagian unstructured
Contoh: Pemberian kredit, personalia, pemberian dana rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan, dll.
2. Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tidak terstruktur tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya.
· Sifat Keputusan Tidak Terstruktur:
1. Tidak berulang dan rutin
2. Tidak ada model untuk memecahkan masalah ini
3. Butuh intuisi
4. Tidak ada solusi langsung yang bisa dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup kompleks
5. Kebijakan yang ada belum menjawab
Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian di pecahkan. Berdasarkan lingkungannya perbedaan utama antara keputusan terstruktur dan keputusan tidak terstruktur ada dalam kaitannya dengan tingkat kejelasan yang harus ditangani manajer dalam mengambil keputusan. Terdapat empat posisi dalam skala tersebut adalah:
1. Dalam kondisi pasti atau kejelasan
Kejelasan artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentan hasildari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan. Hal-hal yang terjadi dalam pengambilan keputusan:
a. Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil yang dapat ditentukan dengan pasti.
b. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
c. Pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin terjadi.
e. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f. Menggunakan teknik penyelesaian/pemecahan melalui program linear, model transportasi, model penugasan, model inventori, model antrian, model network.
2. Dalam kondisi berisiko
Resiko artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belumlah pasti.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai alternatif yang tidak pasti adalah sebagai berikut:
a. Aternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti.
e. Pada kondisi ini ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f. Menggunakan teknik pemecahan konsep probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
3. Dalam kondisi tidak pasti atau ketidakjelasan
Ketidakjelasan/ketidakpastian adalah saat dimana manajer mengetahui tujuan mana yang ingin dicapai, tetapi informasi tentang alternatif dan peristiwa-peristiwa di masa depan tidak lengkap. Faktor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah harga, biaya produksi, volume, dan suku bangsa di masa depan yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ini adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
b. Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c. Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tsb.
d. Hal yang akan diputuskan biasaya relatif belum pernah terjadi.
e. Tingkat ketidakpastian dapat dikurangi dengan cara mencari informasi lebih banyak melalui riet atau penelitian penggunaan probabilitas subjektif.
f. Teknik pemecahannya menggunakan metode maximin, metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel)
4. Dalam kondisi konflik/ambiguitas
Ambiguitas sekitarnya adalah situasi paling sulit dalam pengambilan keputusan dimana tujuan-tujuan yang akan dicapai atau permasalahan-permasalahan yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif sulit ditentukan dan informasi mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia.
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik/ambiguitas adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Kepentingan dua atau lebih pengambilan keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b. Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut.
c. Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Mengindentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
· Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1. Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2. Keputusan Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
3. Keputusan Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
· MACAM – MACAM KEPUTUSAN MANAJEMEN
Oleh Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:
1. Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan, aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
· Sifat Keputusan Terstruktur:
1. Berulang-ulang
2. Rutin
3. Mudah dipahami
4. Memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian cuti, pengambilan tugas terakhir, dll
· Sifat Keputusan Semi Terstruktur:
1. Peraturan tidak lengkap
2. Sebagian structured dan sebagian unstructured
Contoh: Pemberian kredit, personalia, pemberian dana rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan, dll.
2. Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tidak terstruktur tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya.
· Sifat Keputusan Tidak Terstruktur:
1. Tidak berulang dan rutin
2. Tidak ada model untuk memecahkan masalah ini
3. Butuh intuisi
4. Tidak ada solusi langsung yang bisa dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup kompleks
5. Kebijakan yang ada belum menjawab
Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian di pecahkan. Berdasarkan lingkungannya perbedaan utama antara keputusan terstruktur dan keputusan tidak terstruktur ada dalam kaitannya dengan tingkat kejelasan yang harus ditangani manajer dalam mengambil keputusan. Terdapat empat posisi dalam skala tersebut adalah:
1. Dalam kondisi pasti atau kejelasan
Kejelasan artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentan hasildari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan. Hal-hal yang terjadi dalam pengambilan keputusan:
a. Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil yang dapat ditentukan dengan pasti.
b. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
c. Pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin terjadi.
e. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f. Menggunakan teknik penyelesaian/pemecahan melalui program linear, model transportasi, model penugasan, model inventori, model antrian, model network.
2. Dalam kondisi berisiko
Resiko artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belumlah pasti.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai alternatif yang tidak pasti adalah sebagai berikut:
a. Aternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti.
e. Pada kondisi ini ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f. Menggunakan teknik pemecahan konsep probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
3. Dalam kondisi tidak pasti atau ketidakjelasan
Ketidakjelasan/ketidakpastian adalah saat dimana manajer mengetahui tujuan mana yang ingin dicapai, tetapi informasi tentang alternatif dan peristiwa-peristiwa di masa depan tidak lengkap. Faktor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah harga, biaya produksi, volume, dan suku bangsa di masa depan yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ini adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
b. Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c. Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tsb.
d. Hal yang akan diputuskan biasaya relatif belum pernah terjadi.
e. Tingkat ketidakpastian dapat dikurangi dengan cara mencari informasi lebih banyak melalui riet atau penelitian penggunaan probabilitas subjektif.
f. Teknik pemecahannya menggunakan metode maximin, metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel)
4. Dalam kondisi konflik/ambiguitas
Ambiguitas sekitarnya adalah situasi paling sulit dalam pengambilan keputusan dimana tujuan-tujuan yang akan dicapai atau permasalahan-permasalahan yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif sulit ditentukan dan informasi mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia.
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik/ambiguitas adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Kepentingan dua atau lebih pengambilan keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b. Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut.
c. Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan.
1. Macam-macam Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making) merupakan salah satu proses manajemen yang penting bagi setiap organisasi. Manajemen lainya dilatar belakangi oleh adanya keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang kemudian secara hirarkis dibuat oleh lini-lini manajemen ditingkat staf-staf yang dibutuhkan.
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan.
Mengindentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik.
· Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan jenis keputusan terdiri atas:
1. Keputusan Strategis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
2. Keputusan Taktis, adalah keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
3. Keputusan Operasional, adalah keputusan yang dibuat oleh tingkat manajemen yang paling bawah, misalnya operator mesin di lantai produksi.
· MACAM – MACAM KEPUTUSAN MANAJEMEN
Oleh Herbert Simon secara umum membedakan antara dua jenis keputusan, yaitu:
1. Keputusan yang terstruktur (structured decision)
Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang – ulang dan rutin, dibuat menurut kebiasaan, aturan, serta prosedur tertulis maupun tidak.
· Sifat Keputusan Terstruktur:
1. Berulang-ulang
2. Rutin
3. Mudah dipahami
4. Memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif
Contoh: Strategi pemasaran untuk produk baru, pemberian cuti, pengambilan tugas terakhir, dll
· Sifat Keputusan Semi Terstruktur:
1. Peraturan tidak lengkap
2. Sebagian structured dan sebagian unstructured
Contoh: Pemberian kredit, personalia, pemberian dana rehabilitasi sekolah, pemeliharaan jalan, dll.
2. Keputusan yang tidak terstruktur (unstructured decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut. Keputusan tidak terstruktur tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya.
· Sifat Keputusan Tidak Terstruktur:
1. Tidak berulang dan rutin
2. Tidak ada model untuk memecahkan masalah ini
3. Butuh intuisi
4. Tidak ada solusi langsung yang bisa dipakai untuk problem yang masih kabur dan cukup kompleks
5. Kebijakan yang ada belum menjawab
Pengambilan keputusan adalah proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian di pecahkan. Berdasarkan lingkungannya perbedaan utama antara keputusan terstruktur dan keputusan tidak terstruktur ada dalam kaitannya dengan tingkat kejelasan yang harus ditangani manajer dalam mengambil keputusan. Terdapat empat posisi dalam skala tersebut adalah:
1. Dalam kondisi pasti atau kejelasan
Kejelasan artinya semua informasi yang diperlukan oleh pihak pengambil keputusan telah tersedia secara menyeluruh. Kepastian adalah kondisi tentang adanya informasi yang akurat, dapat diukur, dan dapat diandalkan tentan hasildari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan. Hal-hal yang terjadi dalam pengambilan keputusan:
a. Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/jawaban/hasil yang dapat ditentukan dengan pasti.
b. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan.
c. Pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
d. Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin terjadi.
e. Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus/model yang bersifat deterministik.
f. Menggunakan teknik penyelesaian/pemecahan melalui program linear, model transportasi, model penugasan, model inventori, model antrian, model network.
2. Dalam kondisi berisiko
Resiko artinya adalah bahwa sebuah keputusan harus memiliki tujuan-tujuan yang jelas dan informasi yang baik selalu tersedia, tetapi hasilnya di masa depan yang berhubungan dengan setiap alternatif belumlah pasti.
Konsekuensi-konsekuensi dari berbagai alternatif yang tidak pasti adalah sebagai berikut:
a. Aternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambilan keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti.
e. Pada kondisi ini ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
f. Menggunakan teknik pemecahan konsep probabilitas, seperti model keputusan probabilistik, model inventori probabilistik, model antrian probabilistik.
3. Dalam kondisi tidak pasti atau ketidakjelasan
Ketidakjelasan/ketidakpastian adalah saat dimana manajer mengetahui tujuan mana yang ingin dicapai, tetapi informasi tentang alternatif dan peristiwa-peristiwa di masa depan tidak lengkap. Faktor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi sebuah keputusan, seperti masalah harga, biaya produksi, volume, dan suku bangsa di masa depan yang akan datang.
Pengambilan keputusan dalam kondisi ini adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Tidak diketahui sama sekali hal jumlah kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan-kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut.
b. Pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar.
c. Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tsb.
d. Hal yang akan diputuskan biasaya relatif belum pernah terjadi.
e. Tingkat ketidakpastian dapat dikurangi dengan cara mencari informasi lebih banyak melalui riet atau penelitian penggunaan probabilitas subjektif.
f. Teknik pemecahannya menggunakan metode maximin, metode maximax, metode laplace, metode minimax regret, metode relaisme dan dibantu dengan tabel hasil (pay off tabel)
4. Dalam kondisi konflik/ambiguitas
Ambiguitas sekitarnya adalah situasi paling sulit dalam pengambilan keputusan dimana tujuan-tujuan yang akan dicapai atau permasalahan-permasalahan yang hendak dipecahkan tidak jelas, alternatif sulit ditentukan dan informasi mengenai hasilnya nanti tidaklah tersedia.
Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik/ambiguitas adalah pengambilan keputusan dimana:
a. Kepentingan dua atau lebih pengambilan keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan.
b. Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut.
c. Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan.
Kamis, 10 Juli 2014
Doa penutup acara pertunangan
Assalamu’alaikum,wr,wb.
Sembari menadahkan tangan, marilah kita sejenak menundukkan kepala.
Astagfirullahal’azim (3x)
A’uzubillahiminassyaithanirrajim,
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirrobbil’alamin,
wasshalatuwasshalamu’ala asrhofil anbiyai walmursalin wa’ala aalihi wa shohbihi
rosulillahi ajema’in.
Allahummaghfirli wa liwalidayya
warhamhuma kama robbayanishogira.
Allahumma ihdinasshirothalmustaqim
sirothollazi naan’am ta’alaihim ghoiril maghdu bi’alaihim waladhollin,amin..
Ya Allah, Yang Maha Pengampun.
Ampunilah dosa-dosa kami, khilaf dan salah yang pernah kami lakukan baik itu
disengaja maupun tidak disengaja.
Ya Allah, Yang Maha Pembimbing hidup
kami. Bimbinglah setiap langkah kehidupan yang kami tapaki guna mengarungi
kehidupan yang sesaat ini.
Ya Allah, Ya Tuhan kami, hari ini
kami mengadakan acara pertunangan saudara kami guna ingin melaksanakan sunah
mu, menambah wawasan keislaman kami, meningkatkan persaudaraan kami,
meningkatkan semangat kami dalam beribadah serta memotivasi hidup kami agar
istiqomah di jalan kebenaran Mu. Ya Robb, Ridhoi dan berkahilah pertunangan
saudara kami ini.
Ya Allah, Ya Rahman. Hidupkanlah
kami dalam cahaya, rahmat dan keimanan Mu. Matikanlah kami dalam ibadah terbaik
yang kami miliki kepada Mu dan bimbinglah setiap langkah hidup kami. Sungguh,
hanya kepada Mu lah tempat kami bergantung.
Robbana zolamna anfusana wa
ilantaghfirlana watarhamna lana kunanna minalghosirin.
Robbana atina fiddunia hasanah wa
fil a khiroti hasanah waqina ‘azabannar. Subbhanakarabbika rabbil’izati ‘amma
yasifun wassalamu’alarmursalin. Walhamdulillahirrobil’alamin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Neneng Fadilah
Selasa, 03 Juni 2014
Reply Of Payment Letter
PEEBLES BROS
12 Wilton Avenue
Glasgow
12 Wilton Avenue
Glasgow
June 4, 2014
Neneng
Fadilah
Credit Department
BELL & CO. Ltd
Credit Department
BELL & CO. Ltd
47 Mount street
London
London
Ref:
Account No. 4359-26
Dear Ms.
Fadilah:
We received
your letter of June 4, 2014.
Your invoice
4359-26 dated April 16, 2014 was paid in full on April 30, 2014. We are enclosing a copy of the invoice your
company on may 2.
If you
have any question, please do not hesitate to contact me.
Sincerely,
RizkySaputra
Rizky
Saputra
Accountant
Accountant
Payment Letter
BELL & CO. Ltd
47 Mount street
London
47 Mount street
London
June 3,
2014
PEEBLES BROS
12 Wilton Avenue
Glasgow
12 Wilton Avenue
Glasgow
Ref: Account No.4359-26
Dear Mr.
Saputra:
The balance
of $ 1.000 for invoice number 3459-26 was due on 16th May. This payment
is now two weeks overdue. Our invoice request full payment in 14 days.
This is
your first reminder. Please make full payment tomorrow.
We look
forward to receiving your check.
Sincerely,
Nenengfadilah
Neneng
Fadilah
Credit Department
Credit Department
Senin, 02 Juni 2014
Reply Of Compline Letter
PRIMMER & LEEDS
14 Sefton Place
London
14 Sefton Place
London
July 08, 2014
CARNIE BROS
16 peel street
London
16 peel street
London
Dear Ms.
Fadilah,
We
hasten to replay to your letter of the 06th July and express our concern
and regret for this incident. We apologize for the inconvenience it is causing
you.
After we
write this letter we will send the missing goods to your address.
We
apologize for the inconvenience and we look forward to serving young in the
future. We hope you will continue to do
business with us.
Yours
sincerely,
HarryJoseph
Harry Joseph
Sales Department
Harry Joseph
Sales Department
Compline Letter
CARNIE BROS
16 peel street
London
16 peel street
London
July 06, 2014
PRIMMER & LEEDS
14 Sefton Place
London
Dear Mr.
Joseph,
On 1st
July, I order the following goods:
·
36
copies of electronic trade
·
24
copies of electrical resistance of metal.
However,
after we checked there are 4 copies of the electronic trade were missing.
We ask
for the missing goods to be immediately replaced.
Thank
you for your assistance.
Yours
sincerely,
Nenengfadilah
Neneng Fadilah
Purchasing Manager.
Langganan:
Postingan (Atom)